Kamis, 26 Februari 2015

Di kamarku yang sepi, sambil mendengarkan rintik hujan malam ini, aku hanya bisa diam dan merenung. Mungkin, aku perempuan paling tolol yang pernah ada, perempuan yang selalu mencintaimu tanpa banyak menuntut dan meminta. Ketika aku melihat foto wanita sedang bersamamu, aku hanya tersenyum sinis dan mencoba tetap berfikir positif. Dalam pikiranku, mungkin saja dia hanya ingin sekedar berfoto denganmu,mendekatimu, atau dialah yang diam-diam masuk dalam hubungan kita, dan dialah yang memurahkan diri untuk melahap habis perhatianmu.
Saat mencintaimu, aku tak ingin percaya pendapat siapapun. Aku tak ingin percaya pada bisikan orang2 bahwa kamu adalah rubah dengan wajah domba, serigala dengan tatapan kucing manja, dan kelalawar bertaring ompong. Ya, aku tak ingin percaya apa kata mereka, yang aku tahu; kamu menyayangiku dan aku sangat menyayangimu setulus hati.Kamu menawarkan banyak mimpi padaku, sebagai perempuan yang masih meraba-raba apa itu cinta; aku tak menolak untuk masuk ke dalam dunia khayalmu. Kau tidak memaksaku masuk ke dalam hujan dan badai, kau sediakan pelangimu sendiri, pelangi kita, yang ternyata-- semu.
Bahagia. Karena aku sudah mencintaimu bahkan saat kita  masih bersahabat. Aku sudah memilihmu. Aku ingat bagaimana saat jemarimu menggenggam erat jemariku. Bagaimana mata itu menatap mataku dengan tatapan rindu. Bagaimana senyummu berhasil membuat aku tak ingin jauh dari ponsel, karena tak ingin berhenti menatap fotomu. Bagaimana bibirmu yang selalu terlihat tertawa ketika bersamaku memaksa aku untuk terus menceritakan hal-hal lucu, agar sekali lagi bisa aku rasakan keteduhan yang tak bisa dijelaskan; dari percakapan bodoh kita yang terjalin semalaman. Selama 3tahun ini, kamulah satu-satunya. Beberapa bulan ini,walau kita terhalang oleh jarak, namun bersamamu berhasil membuatku lupa pada masa laluku, lupa bahwa aku pernah punya luka. Kamulah yang terbaik, pikirku, dan aku tak peduli apa kata orang tentangmu. Yang jelas, aku menyayangimu, dan itu tak akan berubah meskipun kini wanita itu semakin dekat denganmu. Aku tidak peduli dan menutup telinga pada apapun yang membuatku sebenarnya tersiksa. Aku sayang kamu dan aku sangat mempercayaimu. Aku percaya kau tidak akan menyakitiku karena aku masih yakin kamu adalah kamu, kamu yang kukenal, kamu yang tanpa topeng, dan kamu yang seutuhnya dirimu. Itulah caraku menilaimu, meskipun dunia melarang kita untuk bersama, tapi bagiku tak ada alasan untuk berhenti mempertahankanmu. Namun, mereka tetap menilaiku bodoh, tolol, tidak punya otak; benarkah memang aku yang melakukan kesalahan selama ini? Namun kini kenyataannya tidak semanis dulu, aku menangis sekuat yang aku bisa. Rasanya tidak adil kalau aku menyayangi orang yang sebenarnya tak pernah menyayangiku. Rasanya tidak adil jika aku menyayangi kamu yang kurasa sempurna, namun sebenarnya penuh dusta. Rasanya tak adil jika semua ini harus terjadi padaku sementara aku merasa telah sepenuh hati menyayangimu, melakukan banyak perjuangan untukmu. Rasanya ini tak adil jika pada akhirnya aku tahu; kamu tak pantas diperjuangkan sedalam itu. 
Kita bertemu karena saling menemukan
Dan aku mau kita berakhir karena telah selesai mencari..
Dan aku gak mau ada yang pergi karena kita sama-sama tau betapa sulitnya mencari..
Sulitnya menyesuaikan diri lagi, sulitnya memulai dari awal lagi :''''''

Selasa, 24 Februari 2015

Hanya sebuah kemustahilan semata mengharapkanmu mengirim pesan atau menelfon untuk mengajak bersama kembali dan meminta maaf, serta berjanji akan menyembuhkan luka yang telah kau goreskan.

Ya Allah ya Rabb.. kuatkan aku, karena hanya engkau lah sumber penguatku, bimbing aku,yakinkan aku bahwa ini bukanlah akhir dari sebuah jalan menuju kebahagiaan :'''''''
Hentikan air mata yang terus menetes ini ya Allah, karena aku sudah lelah dan tak mampu lagi membendungnya..
Ya Allah.. peluk erat aku dalam dekapan kebahagiaanmu, jangan kau pertemukan aku lagi terhadap cinta yang salah, sudah cukup semua ini aku jadikan pembelajaran untukku, aku lelah,aku lemah dan aku rapuh ya Rabb :''''
Sometimes you have to be your own hero :'')
Perpisahan Kita

Kering air mataku dan sesak di dada menyelimuti kepergianmu..
Harusnya aku sadar sedari dulu, bahwa setiap pertemuan pasti akan datang perpisahan, namun bersamamu membuat aku begitu yakin bahwa perpisahan itu tidak akan datang padaku, tapi kenyataannya aku salah, kini kau telah pergi dengan meninggalkan berjuta luka yang amat menancap di hati dan tak bisa lagi ku ungkapkan betapa sakitnya luka itu..
Kepergianmu mengajarkan aku akan arti "sakit" yang sebenarnya.

Perpisahan ini terjadi bukanlah karena telah hilangnya rasa sayang diantara kita, tetapi karena kamu yang lebih menyayangi "dia". Tak pernah terbayang olehku kau akan berbuat seperti ini, Awal pertengkaran yang terjadi karena kesalahanku malah berujung pada perpisahan karena kau yang lebih memilih dia. Kini ku harus mengikhlaskanmu dengan dia. Berat ? Tentu! 3 tahun bersamamu, susah senang, canda tawa, mengukir kenangan, bukanlah waktu yang sebentar. Tapi aku bisa apa? ini bukanlah kehendakku, ini kehendakmu untuk lebih pilih bersama dia.

Terimakasih untuk semuanya Han.. Semua begitu indah dan manis.. Namun kini, sebutir luka darimu sudah lebih dari cukup untuk memudarkan semua kebahagiaan yang telah terukir rapih selama 3 tahun ini.
Bersamamu, aku belajar apa itu arti ketulusan,
Bersamamu, aku belajar apa arti dari sebuah perjuangan,
Bersamamu, aku belajar apa arti dari sebuah JANJI, dan
Bersamamu, aku belajar apa arti dari sebuah KESETIAAN !

Good bye my best, I love you more than you know ! :''''''
5 Sep 12.

Senin, 23 Februari 2015

Ketika kita sedang sama-sama sibuk, aku harap kamu ingat sama apa yang ada di hati kamu.
Segalanya terlewati dengan cara yang berbeda.. Jika Tuhan ijinkan sebuah penyatuan, aku harap aku di satukan dengan apa yang aku harapkan sekarang.
"Kita di ciptakan di dunia ini dengan dua tangan, satu untuk membantu diri kita sendiri, dan satu lagi untuk membantu orang lain" (Hellen Keller)
Aku sayang kamu, untuk sementara.. Karena nanti aku akan menyanyangimu lebih dari saat ini.
Yang berjuang mati-matian kadang justru tak mendapat apapun,
sedangkan yang bukan siapa-siapa, bukan apa-apa dan biasa saja malah mendapatkan dan merebut semuanya.
Hidup kadang seLUCU itu !

Minggu, 22 Februari 2015

Yakinlah ini hanya sebuah tikungan,
bukan jalan buntu :'''(
Alhamdullillah, di pagi yang cerah ini aku bersyukur kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan menikmati indahnya ciptaanMu, masih di beri rasa, rasa Cinta terhadap orang2 tercinta..

Aku tlah terbangun dari mimpi burukku selama ini, aku tersadar bahwa aku tidak perlu takut dalam mencoba hal2 yg baru, sperti kata2nya Dia yang selalu mengingatkanku "kamu gak perlu takut akan sesuatu hal, karena kalo kamu takut,nanti malah terjadi" Dia.. adalah salah satu sumber penyemangatku..
Kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan adalah meragukan kepercayaan yang telah Dia berikan untukku,mengecewakannya, dan pergi meninggalkannya. Aku sadar aku salah, dan aku sadar tidak seharusnya aku melakukan itu terhadapnya.. Namun aku seperti itu bukan tanpa alasan, Aku menyanyanginya, cemburu dan rasa takut kehilanganku terhadap Dia yang begitu besar sehingga sempat menutup mata dan hatiku hingga sulit untuk percaya kepada Dia.. Namun kini ku sadar, Dia begitu berarti untukku..

"Teruntuk kamu, orang yang aku sayang...
Jikalau kamu berkenan dan mengijinkan aku untuk menemanimu lagi, ijinkan aku menyembuhkan luka dan kecewa mu terhadapku, ijinkan aku menata hubungan ini lagi,memperbaiki semua kesalahanku yang terjadi kemarin.. I love you more than you know Han :')
Morning guysss :)
Happy Monday :D
Monday = MONster DAY / Monday = MONey DAY ? hehehe
it's your choice ^^

Jumat, 20 Februari 2015


Gue bingung.
Mau sms minta maaf takut gak dibales, gengsi :3
Kalo ga sms kangen :3 Hueeeeeek ._.
serba salah :'(

Kamis, 19 Februari 2015


“Ada pertemuan pasti ada perpisahan”
Ungkapan tersebutlah yang mewarnai pikiranku beberapa bulan terakhir ini. Ungkapan yang cukup sering terdengar, tapi sangat sulit untuk dimaknai. Betapa tidak, setiap perpisahan yang saya alami terkadang membuat sedih untuk beberapa saat. Tapi seiring dengan seringnya perpisahan itu terjadi, semakin kuat saya menerima perpisahan tersebut.